Kitab syarah Shahih Bukhari ini merupakan kitab yang tergolong sangat tebal dan berjilid-jilid. Proses penyusunannya membutuhkan 25 tahun. Beliau, Ibnu Hajar, sang pengarang kitab ini, mulai menyusun kitab ini sejak tahun 817 Hijriah ketika beliau berumur 44 tahun. Kemudian selesai pada bulan Rajab pada tahun 842 Hijriah.
Kitab Fathul Bari.pdf
DOWNLOAD: https://miimms.com/2vFd3b
Mengikuti Kitab Sahih Bukhari, yang memiliki kasta paling tinggi sebagai rujukan hadis di dalam kutubus sittah, kitab Fathul Bari ini juga memiliki kedudukan yang tinggi pula. Sebab, kitab ini dikarang oleh ulama yang benar-benar pakar dalam hadis.
Sejak usianya 23 tahun, beliau mulai produktif dalam dunia kepenulisan. Karya-karyanya telah diterima umat Islam di seluruh dunia. Menurut salah satu muridnya, Imam as-Shakawi (seorang sejarawan, ulama hadis, tafsir, dan sastra), beliau telah menulis kurang lebih 270 kitab. Dan kebanyakan dari kitabnya membahas tentang hadis.
Tidak diragukan lagi bahwa kitab Shahiihul Bukhari merupakan kitab hadits paling otentik di muka bumi ini. Penulisnya, Imam al Bukhari, hanya mencantumkan hadits shahih di dalamnya dengan syarat periwayatan (transmisi) yang begitu ketat. Bahkan, untuk memantapkan pilihannya beliau tidak segan-segan untuk shalat Istikharah dua rakaat setiap akan mencantumkan haditsnya di kitabnya itu sebagai bukti keseriusan dan pertanggungjawaban beliau di hadapan Allah Ta'ala. Maka sangatlah wajar apabila kitab Fathul Bari ini dinobatkan sebagai kitab yang kandungannya paling otentik setelah kitab suci Al Quran. Dan, pantaslah kiranya setiap usaha untuk melemahkan kitab ini selalu terbantahkan.
Ribuan hadits terkandung di dalamnya. Beberapa di antaranya sangat sulit bagi orang awam untuk memahami maknanya, lebih-lebih menyelaminya. Padahal, dari awal sampai akhir, kitab ini menyuguhkan banyak sekali pelajaran dan faedah yang sangat berguna bagi kehidupan seorang Muslim dan umat manusia secara Keseluruhan. Tidak hanya dalam masalah aqidah dan ibadah, spektrumnya merambah juga ke masalah etika, sosial, politik, budaya, dan lain sebagainya. Tentunya dalam koridor Sunnah Nabawiyyah. 2ff7e9595c
Comments